KEBUDAYAAN NEGARA MATAHARI TERBIT
(JEPANG)
Sebelum menelaah
lebih lanjut macam-macam budaya Jepang, ada baiknya terlebih dahulu kita
ketahui apa itu makna budaya. Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari
generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan,
dan karya seni. Jadi budaya itu lumayan kompleks ya. Budaya kita saja sudah
sanagat banyak, Budaya Jepang juga tidak kalah banyaknya.
Pakaian
Tradisional Jepang
Jepang memiliki
pakaian Tradisional yang disebut Kimono, sudah banyak orang tau bahwa kimono
adalah pakaian Tradisional Jepang. Dahulu kimono digunakan untuk kegiatan
sehari-hari, namun pada saat ini, komono hanya digunakan di acara-acara khusu.
Kimono bisa di pakai oleh pria atau wanita, kimono pria umumnya lebih sederhana
baik dalam design, motif dan juga warnanya yang biasanya didominasi oleh
berwarna gelap seperti hijau tua, coklat tua, biru tua atau hitam, sedangkan
Kimono untuk wanita dikenal ada beberapa jenis menunjukkan umur pemakai, status
perkimpoian, dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri. Disamping itu
kimono wanita juga memiliki berbagai aksesoris tambahan yang cukup banyak.
Geisha
Geisha merupakan
seniman-penghibur tradisional di Jepang. Geisha mulai muncul dan menjadi sangat
umum pada abad ke-18 dan ke-19, dan masih terkenal hingga sekarang, meskipun
jumlahnya sudah mulai menurun. Sebutan lain untuk Geisha diantaranya “Geiko”
dan “Maiko”. Istilah “Geiko” dan “Maiko” mulai dipakai
pada jaman Restorasi Meiji. Istilah Geikomerupakan sebutan lain untuk
Geisha sedangkan Maiko merupakan sebutan untuk Geisha pemula. Sebutan Maiko
hanya dipakai di daerah Kyoto saja. Saat pertama muncul, semua Geisha adalah
laki-laki, sedangkan saat perempuan mulai mengambil alih peran, istilah Geisha
sempat berubah menjadi Onna Geisha atau “seniman wanita”. Namun sekarang
semua Geisha hanya diperbolehkan untuk perempuan saja.
Geisha secara tradisional
dilatih sejak masih muda. Rumah-rumah Geisha (atau disebut sebagai Okiya)
seringkali membawa para gadis yang masih muda dari keluarga miskin dan mereka
dibesarkan dan dilatih di rumah tersebut. Selama masa kecil mereka, Geisha
pemula awalnya bekerja sebagai pembantu, kemudian sebagai asisten senior Geisha
pemilik rumah sebagai bagian dari latihan mereka dan untuk membantu biaya
pemeliharaan dan pendidikan mereka. Dan sampai sekarang tradisi pelatihan ini
masih ditemukan di Jepang.
Setelah seorang wanita
dinyatakan menjadi seorang Geisha pemula (maiko) dia akan mulai menemani
senior Geisha ke rumah teh, pesta-pesta, dan perjamuan yang memang sudah
merupakan lingkungan kerja seorang Geisha. Geisha modern sekarang tidak lagi
dibeli oleh rumah Geisha untuk diangkat sebagai anak didik. Menjadi seorang
Geisha sekarang sudah bersifat sukarela. Sekarang, paling banyak Geisha mulai
pelatihan mereka saat masih umur belasan.
Upacara
Minum Teh
Ikebana adalan
kesenian merangkai bunga yang berasal dari Negara Jepang. Bunga memiliki
kehormatan dalam kebudayaan Jepang, karena Bungan dianggap sebagai tempat
bersemayamnya Tuhan, sang pencipta. Bunga dirangkai dalam bentuk tertentu dan
diletakkan di altar utama. Awalnya dalam pembuatan bunga sangatlah sederhana,
namun saat ini pembuatan bunga semakin sulit dan kompleks dan di butuh
pembelajaran keahlian dalam pembuatannya.
Tako
Kesenian
Layang-layang ini sudah ada sejak jaman periode Nara (649-793 AD). Design
layang layang dari negeri ini cukup unik dan sangat mudah dibedakan dengan
design layang layang dari negara atau wilayah lain. Mainan ini dianggap
berbahaya karena talinya bisa bersentuhan dan mengganggu aliran kabel listrik
yang bisa berakibat fatal bagi pelaku dan orang lain. Layang layang hanya bisa
dijumpai di event khusus atau dalam festival budaya saja yang mau tidak mau
harus mereka hadirkan.
Kendo
dan Judo
Kendo adalah olahraga
bermain pedang bambu sedangkan Jud0 adalah nama dari olahraga bela diri dari
Jepang. Kata Do yang terdapat pada akhiran kedua kata diatas mempunyai arti
yang sama yaitu jalan dan kalau ditulis dengan huruf kanji mempunyai lambang
jalan. Peralatan yang digunakan pada Kendo yaitu Seragam yang dikenal dengan
nama Kendo gi dan hakama, pedang dari bamboo yang bernama shinai, pelindung
kepala atau men, pelindung badan atau do, pelindung tangan atau kote, pelindung
paha atau tare.
Matsuri
Matsuri adalah suatu
festival budaya rakyat yang umumnya berkaitan dengan festival di kuil baik kuil
Shinto (Jinja) maupun kuil Buddha (Tera) yang kebanyakan diselenggaran pada
musim panas, pada saat ini matsuri tidak selalu berarti berdoa atau sembahyang,
hal itu sudah pasti karena kebanyakan orang datang hanya untuk melihat saja.
Shogi
Shogi atau catur
Jepang adalah permainan papan dari Jepang yang dimainkan oleh dua orang di atas
papan 9 lajur dan 9 baris yang berwarna sama. Ciri khas shogi yang sangat
membedakannya dari catur adalah sistem memainkan kembali buah lawan yang sudah
ditangkap. Walaupun sudah naik pangkat, buah yang tertangkap akan kembali ke
pangkat semula. Kedua belah sisi yang bermain dibedakan menjadi sente dan gote.
Pemain sente memainkan langkah pertama, diikuti pemain gote, begitu seterusnya
secara bergantian hingga selesai. satu set buah shogi yang berjumlah 20 buah.
Kabuki
Kabuki merupakan
salah satu kebudayaan Jepang yang termasuk jenis seni teater karena memiliki
unsur cerita yang dipadukan dengan seni tari dan musik. Para pemain mengenakan
kostum mencolok dan sangat mewah. Make-up-nya terbilang dramatis untuk
menonjolkan sifat dan karakter tokoh.
Origami
Origami berasal dari
kata ori yang berarti lipat, dan kami yang berarti kertas merupakan seni
tradisional melipat kertas yang berkembang menjadi suatu bentuk kesenian yang
modern. Origami sudah dikenal dibanyak Negara, secara umum untuk membuat
origami kita bisa menggunakan kertas biasa namun kebanyakan origami di Jepang
menggunakan kertas khusus untuk origami. Perbedaan antara kertas biasa dan kertas
origami hanyalah dari segi design dan warna saja yang sangat beragam sehingga
membuat origami menjadi semakin indah dan sama sekali tidak berhubungan dengan
teknik seperti lipatan kertas menjadi lebih mudah.
Sudah dijelaskan
beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di Negara Jepang. Jepang memiliki
berbagai kebudayaan dan kesenian yang dikenal banyak orang yang berada diluar
Negara tersebut, karena kebudayaan yang khas maka banyak orang luar yang
tertarik dengan kebudayaan yang dimiliki Jepang.
Sumo
Sumo adalah gulat
gaya Jepang dan Jepang olahraga nasional. Itu berasal dari zaman kuno sebagai
pertunjukan untuk menghibur para dewa Shinto. Banyak upacara dengan latar
belakang agama masih diikuti hari ini.
Aturan-aturan dasar sumo sangat sederhana: para pegulat yang pertama kali menyentuh tanah dengan apa saja selain telapak kaki, atau yang meninggalkan cincin sebelum lawan, kalah. Perkelahian berlangsung pada cincin yang tinggi, yang disebut “dohyo”, yang terbuat dari tanah liat dan tertutup lapisan pasir. Perkelahian sendiri biasanya hanya berlangsung beberapa detik, atau dalam kasus yang jarang terjadi, sekitar satu menit. Budaya Jepang yang satu ini lumayan populer.
Aturan-aturan dasar sumo sangat sederhana: para pegulat yang pertama kali menyentuh tanah dengan apa saja selain telapak kaki, atau yang meninggalkan cincin sebelum lawan, kalah. Perkelahian berlangsung pada cincin yang tinggi, yang disebut “dohyo”, yang terbuat dari tanah liat dan tertutup lapisan pasir. Perkelahian sendiri biasanya hanya berlangsung beberapa detik, atau dalam kasus yang jarang terjadi, sekitar satu menit. Budaya Jepang yang satu ini lumayan populer.
Di bagian atas
pegulat sumo ‘hierarki tahan Yokozuna (juara agung). Pada saat ini, ada dua
Yokozuna, Asashoryu dan Hakuho, baik dari Mongolia. Setelah pegulat mencapai
peringkat Yokozuna, ia tidak bisa kehilangan status ini tetapi ia akan
diharapkan untuk pensiun ketika hasil mulai memburuk. Banyak mantan pegulat
tetap aktif di dunia sumo sebagai anggota dari Asosiasi Sumo Jepang.
Pemandian
Umum
Di masa lalu, banyak
rumah di Jepang tidak dilengkapi dengan bak mandi. Untuk mengisi kekosongan
ini, lingkungan sento (lit. uang air panas), atau mandi umum adalah tempat di
mana penduduk setempat bisa pergi untuk mencuci sendiri, rendam dalam bak dan
bersosialisasi dengan tetangga.
Dewasa ini, karena
sebagian besar rumah tangga telah mereka mandi sendiri, jumlah sento
tradisional telah menurun. Namun, jenis baru mandi umum dan kamar mandi kompleks,
yang menampilkan berbagai jenis kolam renang, sauna, pusat kebugaran, dan
lain-lain telah muncul, beberapa di antaranya lebih menyerupai taman hiburan
dari rumah mandi yang sederhana.
Beberapa sento,
biasanya dalam air panas kota resor, memanfaatkan air panas alami di air untuk
mandi. Dalam hal ini, mereka dianggap sebagai Onsen mandi. Pemandian umum yang
tidak disediakan oleh mata air panas, gunakan air keran dipanaskan gantinya.
Pemandian umum
(publik bahwa siapa pun dapat menggunakannya sebagai lawan mandi pribadi dari
Ryokan dan hotel yang mungkin hanya terbuka untuk tamu) dapat ditemukan di
seluruh Jepang dan biaya biasanya 200-2.000 yen. Beberapa, ditemukan di
kota-kota besar, buka 24 jam dengan tarif semalam khusus, dan dapat digunakan
sebagai alternatif anggaran akomodasi.
Dengan pengecualian
beberapa gaya taman mandi kompleks, pemandian umum yang dipisahkan oleh jender
dan pakaian renang tidak dipakai.
Musik
Tradisional Jepang.
Ada beberapa jenis
tradisional, musik Jepang (hogaku). Beberapa yang paling penting tercantum di
bawah ini:
- Gagaku: Musik istana kuno dari Cina dan Korea. Ini adalah jenis tertua Jepang, musik tradisional.
- Biwagaku: Musik yang dimainkan dengan Biwa, semacam gitar dengan empat senar.
- Nohgaku: Musik dimainkan selama Noh pertunjukan. Pada dasarnya terdiri dari paduan suara, para Hayashi seruling, yang Tsuzumi drum, dan instrumen lainnya.
- Sokyoku: Musik yang dimainkan dengan Koto, sejenis sitar dengan 13 string. Kemudian juga ditemani oleh Shamisen dan Shakuhachi.
- Shakuhachi: Musik yang dimainkan dengan Shakuhachi, seruling bambu yang sekitar 55 cm. Nama seruling panjang adalah Shaku dinyatakan dalam satuan Jepang tua panjang.
- Shamisenongaku: Musik yang dimainkan dengan Shamisen, semacam gitar dengan hanya tiga senar. Kabuki dan Bunraku pertunjukan yang disertai dengan shamisen.
- Minyo:nLagu-lagu rakyat Jepang.
Kebudayaan Jepang Yang Populer & Modern
Budaya populer Jepang
merupakan sebuah budaya yang berasal dari Jepang yang diakui, dinikmati,
disebarluaskan dan merupakan jalan hidup mayoritas masyarakat Jepang secara
umum. Budaya populer Jepang seperti fashion dan drama TV kini telah memasuki
kawasan Asia secara mendalam. Dimulai dari animasi hingga idola, budaya muda
Jepang telah menciptakan sekelompok orang yang lebih sering disebut sebagai
penggemar di dalam kawasan Asia. Manga yang juga merupakan bagian dari budaya
populer Jepang seperti animasi, karakter, permainan komputer, fashion, musik
pop, dan drama TV merupakan berbagai variasi dari budaya populer Jepang yang
telah diterima dengan baik di bagian timur dan tenggara Asia. Namun semua
itu tidak seperti apa yang telah diulas dalam media.
Hal ini bukan untuk
mengatakan bahwa ekspor dari budaya populer Jepang merupakan suatu fenomena
yang baru. Budaya itu sendiri telah lama berkembang di luar Jepang dan terutama
di bagian timur dan tenggara Asia setidaknya sejak akhir tahun 1970-an. Animasi
dan komik Jepang seperti Doraemon, sebuah cerita fantasi yang memperkenalkan
robot berbentuk seperti kucing yang dapat membuat keinginan dari anak-anak
menjadi kenyataan, hal ini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari bagi
anak-anak hampir di seluruh bagian dari Asia.
Bagaimanapun juga
akhir-akhir ini, penyebarluasan budaya populer Jepang di bagian timur dan
tenggara Asia telah maju ke tahap yang lebih lanjut. Industri media Jepang dan
industri media Asia lainnya secara sistematis dan kolaboratif mempromosikan
budaya populer Jepang sebagai sebuah konsumsi yang rutin bagi kalangan muda
secara luas di berbagai macam pasar di bagian timur dan tenggara Asia. Banyak
kalangan muda yang merasakan simpati yang lebih intensif terhadap roman yang
diceritakan dalam drama TV Jepang, atau dengan fashion terbaru, gaya musik
populer yang trendi, atau dengan gosip mengenai bintang idola Jepang daripada
yang mereka rasakan terhadap bagian dari budaya populer Amerika yang telah lama
mendominasi dunia budaya kalangan muda.
Manga
Manga atau yang lebih
dikenal dengan komik dalam bahasa Indonesia merupakan suatu media yang di
dalamnya terdapat sekumpulan gambar yang mengandung cerita yang bermacam-macam
variasinya. Pada umumnya manga dicetak dalam warna hitam-putih dan terkadang
ada beberapa bagian yang dicetak berwarna. Di Jepang, manga pada umumnya
dicetak dalam majalah yang berukuran sebesar buku telepon dan sering terdiri
dari berbagai cerita yang bersambung pada episode berikutnya.
Anime
Anime adalah produksi
animasi Jepang yang menampilkan hasil gambar animasi melalui tangan maupun
komputer. Istilah anime merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris “animation”.
Dalam bahasa Inggris, istilah ini didefinisikan sebagai penyebarluasan gaya
animasi Jepang yang pada umumnya dicirikan dengan grafis yang warna-warni,
karakter yang bersemangat dan tema yang terkadang tidak masuk akal. Terkadang
arti yang diinginkan dari istilah ini bervariasi tergantung dari konteks yang
dibahas.
Secara umum anime
pada awalnya dikenal sejak tahun 1917, dan banyak animasi asli Jepang yang
diproduksi pada dekade-dekade setelahnya namun karakteristik gaya anime mulai
dikembangkan pada tahun 1960 – yang ditandai dengan karya Osamu Tezuka – dan
mulai dikenal di luar Jepang pada tahun 1980-an. Seperti halnya manga, anime
juga memiliki audiens yang besar di Jepang dan juga diakui di seluruh dunia.
Distributor dapat menayangkan anime melalui siaran TV, secara langsung ke video
ataupun dengan teater maupun secara online. Baik dengan gambar tangan ataupun
animasi komputer, keduanya digunakan dalam serial TV, film, video, video games,
iklan, dan internet rilis. Seiring dengan meningkatnya pasar anime di Jepang,
anime juga mendapatkan popularitas di timur dan tenggara Asia. Saat ini anime
populer di berbagai daerah di seluruh dunia.
Cosplay
Cosplay adalah
kata-kata bahasa Jepang yang dibuat dari menggabungkan dua kata dari bahasa
inggris (wasei-eigo) “costume” dan “play”.Cosplay
merupakan sebuah pertunjukan seni di mana para pesertanya menggunakan kostum
dan aksesori yang menunjukkan secara spesifik suatu karakter atau ide. Pada
umumnya cosplay mengacu pada manga dan anime, komik, manhwa,
video games, penyanyi dan musisi, serta film.
Istilah cosplay
diciptakan oleh Nov Takahashi pada tahun 1984 ketika menghadiri sebuah konvensi
sci-fi di Los Angeles. Takahasi terinspirasi daricostume masquerade
dan menulisnya dalam majalah sci-fi Jepang yang kemudian menyebar dengan
cepat di Jepang sebagai sebuah pertunjukan seni yang baru. Tidak sedikit orang
yang beranggapan bahwa cosplay berasal dari Jepang, namun pada kenyataannya
hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Forrest J. Ackerman menginspirasi fan-costuming
di seluruh dunia ketika pertama kali mengenakan kostum futuristik yang dibuat
oleh Myrtle R. Douglas pada konvensi dunia pertama dalam bidang Science
Fiction pada tahun 1939 di Caravan Hall, New York.
Sejak saat itu
istilah cosplay telah menyebar ke negara-negara di seluruh dunia seperti
Filipina, Cina, Italia, Perancis, Meksiko, Brazil, Rusia, Kanada, dan
negara-negara lainnya. Meskipun banyak negara yang berhasil menghasilkan
kreasi-kreasi yang hebat dalam kostum namun Jepang merupakan negaraeksportir
terbesar dalam hal cosplay yang berkualitas. Jepang berhasil membawacosplay
ke tingkat yang baru di mana Jepang berhasil mengubahnya ke dalam bentuk seni
yang menginspirasi para cosplayer di seluruh dunia.
Sakura
Bunga sakura adalah
bunga khas Jepang. Ya, hal ini pula yang menyebabkan Jepang juga disebut
sebagai negeri Sakura. Namun tahukah kamu, bahwa bunga Sakura ini hanya tumbuh
selama dua minggu dalam satu tahun. Itulah mengapa orang-orang Jepang sangat
bersuka cita apa bila bunga Sakura sudah tumbuh atau bersemi pada musimnya.
sumber :
https://cankir.wordpress.com/2010/10/25/kebudayaan-jepang/
sumber :
https://cankir.wordpress.com/2010/10/25/kebudayaan-jepang/